• ,
  • - +
Ombudsman RI: Polri Belum Serius Menyikapi Ancaman Obesitas Di Internalnya
Kliping Berita • Senin, 29/07/2019 •
 
Anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala/Net

RMOLKalbar. Seiring dengan meningkatnya kasus obesitas di tanah air, permasalahan yang sama juga menghantui korps kepolisian Republik Indonesia. Belakangan banyak personil Polri di sejumlah daerah terjaring razia program penurunan berat badan.

Dilansir dari jpnn, Data bidang kedokteran dan kesehatan (Dokkes) Polri mencatat ada 1408 orang personil polri yang meninggal dunia karena penyakit terkait dengan obesitas, seperti sakit jantung, stroke dan diabetes. Isu ini semakin menjadi sorotan.

Namun pengamat kepolisian yang kini anggota Ombudsman RI, Prof. Adrianus Meliala menilai, polri belum serius menyikapi ancaman obesitas di lingkungan internal kepolisian lantaran program pengendalian obesitas ini masih berlangsung sporadis, sehingga dampaknya juga tidak terlalu signifikan.

"Sayangnya, program ini memang belum pernah dianggarkan di APBN, jadi kalau ada itu tergantung kreativitas kepala satuan wilayah masing-masing saja. Mengapa? karena ini mungkin ini belum dianggap sebagai masalah Polri di tingkat nasional dan ini dianggap sebagai tanggung jawab pribadi. Kalau memang anda kelebihan BB anda juga yang harus menurunkannya." papar pria kelahiran Bangka Belitung ini.

Selain itu, Adrianus Meliala juga mencatat obesitas rentan terjadi di kalangan personil polri di tingkat bintara.

"Kalo untuk tingkat perwira ada banyak tugas yang memaksa mereka untuk aktif menjaga penampilan samapta mereka. Misalnya ketika hendak sekolah atau ikut pelatihan, apalagi kali mau ikut ujian kenaikan pangkat itu mereka harus kurus, jadi mereka pasti akan latihan menjaga fisik," bebernya.

Situasi obesitas, lanjutnya, lebih rentan terjadi pada konteks polisi bintara. mereka praktis sangat kurang menghadapi situasi yang menuntut mereka untuk berpenampilan Samapta.

"Dan karena mereka pada dasarnya pelaksana di lapangan, mereka rawan bertemu orang masyarakat dan mereka juga didorong untuk berbaur dengan warga, dan itu ujung-ujungnya pasti makan," pungkasnya.





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...