• ,
  • - +
Pemberhentian KA di Stasiun Kemayoran Dipindah ke Tanjungpriok, Ombudsman Turun Tangan
Kliping Berita • Jum'at, 23/08/2019 •
 
Ilustrasi

JAKARTA - Diduga adanya penyelewengan administrasi diskriminatif PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam layanan publik di Stasiun Kemayoran, Ombudsman RI mencoba telusuri dugaan tersebut.

Masyarakat merasa dirugikan terhadap kebijakan pemindahan perhentian penumpang kereta api lokal yang dari Stasiun Cikampek ke Stasiun Tanjung Priuk sejak 8 Juni 2019 lalu.

"Dulu ada laporan dari beberapa teman, laporan ke kita banyak sekali datang ke kantor sehingga kami analisis sebentar, dugaannya ini harus dicek apakah betul ada diskriminasi atau ada faktor lain," ujar perwakilan Ombudsman RI, Alamsyah Saragih di Stasiun Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (23/8) siang.

Alamsyah mengatakan, dengan pemindahan pemberhentian kereta ini, banyak masyarakat yang tinggal di Cikampek dan bekerja di kawasan Kemayoran mengalami kerugian waktu dan materi karena sangat menghambat waktu perjalanan dan kenyamanan penumpang.

Seperti dirinya yang pagi tadi ikut mencoba perjalanan dari Stasiun Cikampek ke Stasiun Kemayoran. Ia berangkat dari Stasium Cikampek pukul 05.50 WIB dan berhenti di Stasiun Tanjung Priuk pukul 08.30 WIB.

"Kemudian nyambung lagi untuk ke Stasiun Kemayoran itu membutuhkan waktu lagi sekitar 30 menit sehingga jadi pukul 09.00 WIB saya bisa sampai ke stasiun," kata Alamsyah.

Menurut ia, dengan durasi perjalanan sekitar tiga jam untuk sampai ke Stasiun Kemayoran ini masyarakat cukup dirugikan dengan masalah waktu perjalanan yang lama.

"Kedua kadang kadang harus pakai ojek dari Tanjung Priuk ke kantor yang deket Kemayoran sehingga diperkirakan kenaikan biaya 30 sampai 60 ribu per orangnya. Nah itu dirasa memberatkan karena sebulan bisa sampai Rp 600 - 800 ribu," ucap Alam.

"Kami akan melihat adakah solusi yang bisa di atas mengatasi persoalan dari para penumpang ini. Jika tidak menghambat, mungkin bisa memperbaiki regulasi terhadap tidak berhentinya KA lokal di stasiun ini. Sehinga tidak merugikan masyarakat," tutupnya.

Senior Manager Humas Daop I KAI Jakarta Eva Chairunisa, menyatatakan KAI mengedepankan keselamatan naik-turun penumpang di stasiun tersebut.

Namun, cukup disayangkan, masih banyak penumpang KA Walahar dan KA Jatiluhur selama ini acap menunggu kereta di tepi rel tanpa pembatas.





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...