• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Cari Info Soal Kekeringan di Subak Balangan Mengwi,Ombudsman RI Wakil Bali Rapat Bersama DPRD Badung
PERWAKILAN: BALI • Senin, 26/04/2021 •
 
Asisten ORI Bali bersama DPRD Badung

Bahkan Ombudsman RI Wakil Bali ikut turun mencari informasi terkait permasalahan tersebut.

Permasalahan kekeringan itu pun menjadi atensi langsung dengan meminta Pemerintah Kabupaten Badung untuk memberikan informasi dalam rapat yang digelar di Kantor DPRD Kabupaten Badung pada Senin 26 April 2021.

Pada rapat tersebut tampak hadir Asisten Ombudsman RI Bali Dhuha F. Mubarok, Komisi II DPRD Badung yang dipimpin Ketuanya Gusti Anom Gumanti, Kadis PUPR Badung IB Surya Suamba dan Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana.

Hadir juga Sekretaris Dewan Gusti Agung Made Wardika dan sejumlah stafnya.

Asisten Ombudsman RI Bali Dhuha F. Mubarok mengaku cukup prihatin akan adanya kekeringan di Subak Balangan tersebut.

Informasi pertama, akunya, didapat dari beberapa media yang memberitakan sudah 21 tahun subak tidak mendapatkan air.

"Jadi kalau 21 Tahun subak tidak teraliri air, hak-hak warga setempat menjadi tidak terpenuhi," katanya usai rapat.

Pihaknya pun mengaku bergerak dan langsung mengatasi masalah kekeringan tersebut.

Bahkan pada tahap awal dirinya datang ke Badung untuk menggali informasi seluas-luasnya, sebelum menentukan pihak mana yang disasar untuk bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.

"Tadi (saat Rapat -red) disebutkan bahwa itu menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Sehingga fokus kami akan kesana mencoba mendorong BWS untuk segera melakukan eksekusi," katanya.

Dhuha F. Mubarok mengaku dari pemaparan masalah yang dijelaskan pada rapat itu, ternyata sudah terdapat kesepakatan-kesepakatan, termasuk pembongkaran pembangunan pada pembagian air tersebut.

Hanya saja sampai saat ini belum ada tindak lanjut sehingga permasalahan itu menjadi terus berlanjut.

"Jadi setelah melihat permasalahannya, dan belum ada tindak lanjut, dari sanalah kami mencoba fokus untuk mendorong BWS agar segera melakukan upaya-upaya sehingga subak tidak lagi kekeringan," jelasnya.

Terkait permasalahan dan kendala BWS sampai saat ini belum eksekusi juga akan ditanyakan. Sehingga permasalahan tersebut bisa cepat selesai dengan sempurna.

"Meski debit air juga sedikit, saya apresiasi ada kesepakatan sistem pola tanam. Termasuk nanti permasalahan debit air itu juga akan kami tanyakan ke BWS," ujarnya sembari mengatakan setelah ini kami akan atensi ke BWS.

Untuk diketahui, sudah lama petani di Subak Balangan Desa Kuwum, Mengwi Badung kesulitan akan air untuk mengairi sawah.

Bahkan sampai kini sawah dengan luas 100 Hektar itu pun kering dan tidak bisa dimanfaatkan petani sama sekali.

Hal itu pun dikatakan Pekaseh Subak Balangan I Ketut Matrayasa didampingi gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) usai rapat bersama Komisi II DPRD Badung

"Kekeringan ini sudah terjadi dari 21 tahun yang lalu itu karena adanya pembagian air yang dialirkan ke wilayah Tabanan," ujarnya

Kondisi itu pun sangat memprihatinkan, pasalnya 300 petani di Subak Balangan sama sekali tidak mendapat air.

Sebelumnya para petani akunya bekerja di pariwisata, lantaran lahan pertaniannya tidak bisa dimanfaatkan.

Namun kini karena adanya pandemi covid-19, banyak petani yang mengeluhkan hal itu.

"Kami ingin aliran air irigasi Subak Balangan dan Uma Tegal dinormalisasi lagi. Selama ini aliran ke Subak Balangan dibeton sehingga tidak dapat air," ucapnya (*)

Penulis: I Komang Agus Aryanta

Editor: Wema Satya Dinata


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...