• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Ombudsman Datangi Ponpes Nurul Ikhlas, Sekretaris Yayasan Bantah Isu Miring yang Beredar
PERWAKILAN: RIAU • Rabu, 27/02/2019 •
 

Tanah Datar -- Plt Kutua Ombudsman Sumbar, Adel Wahidi dan tim, datangai Pindok Pesantren (Ponpes) Nurul Ikhlas, X Koto, Tanah Datar, Rabu 27/2. Kedatangan Ombudsman dalam rangka investigasi dan klarifikasi terkait kasus kekerasan yang terjadi, pada tanggal 7/2 lalu yang saat ini masih di tangani pihak kepolisian.
Adel Wahidi, mengatakan, mendatangi ponpes dalam rangka investigasi dan mengumpulkan data-data terkait kasus kekerasan yang dilakukan 17 santri hingga mengakibatkan meninggalnya salah satu santri ponpes tersebut.
"Rabu 27/2 kita datangi Ponpes untuk pemeriksaan. Investigasi dan pengumpulan data-data dan kita rangkum untuk dijadikan sebuah kesimpulkan. Kita buat laporan dan dikirim ke Pusat untuk ditindaklanjuti, sebab kejadian kekerasa ini sudah menjadi atensi Ombudsman untuk dilakukan pengkajian lebih dalam," ujar Adel.
Lebih lanjut, Adel mengungkapkan, telah menemui pihak ponpes untuk mendapatkan keterangan secara langsung terkait kasus tersebut, sehingga data dan informasi yang kita dapat bisa lebih akurat. 
"Ya benar, kita sudah bertemu dan bicara dengan pihak ponpes untuk mendapatkan informasi terkait kasus ini. Namun, seiring pemeriksaan ini, kita juga berkoordinasi dengan  kepolisian," jelas Adel.
Atas peristiwa meninggalnya salah satu santri ponpes atas tindak pidana kekerasan itu, Adel menilai adanya indikasi kelalaian pengawasan pihak ponpes dalam melakukan tugasnya untuk mengawasi para santri dilingkungan asrama. 
"Kita belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut dalam kasus perkara tersebut, ini baru pemeriksaan pertama yang kita lakukan dan kita juga akan terus berkoordinasi dengan pihak ponpes dan kepolisian," sebut Adel.
Sementara itu Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren (ponpes) Nurul Ikhlas, Anggi RA Putri, membenarkan, bahwasannya Ombudsman mendatangi Ponpes Nurul Ikhas guna klarifikasi dan meminta keteranga terkait kasus kekerasan yang terjadi. "Benar kita telah kedatangan Ombudsman Sumbar dan kita juga telah dampingi serta berikan keterangan yang di butuhkan," ungkap Anggi pada pasbana.com.
Pada kesempatan tersebut Anggi juga menjelaskan dan membantah terkait isu-isu tidak benar yang beredar di media sosial dan kalangan masyarakat Padang Panjang yang mengatakan bahwa ada salah seorang santri pelaku kekerasan yang di sebut-sebut merupakan anak dari pengurus atau petinggi yayasan Nurul Ikhas.
"Berdasarkan data yang saya peroleh dari 17 santri tersebut, saya jelaskan bahwasannya tidak ada satupun pelaku kekerasan yang merupakan anak dari petinggi, pengurus yayasan bahkan anak dari guru-guru di ponpes," tegas Anggi kepada sejumlah awak media. 
Dari kejadian tersebut pihak yayasan Nurul Ikhlas terus memantau perkembangan dan menunggu hasil dari kepolisian serta terus memberikan dukungan moril dan materil kepada pihak keluarga korban. (Put)


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...