Pungli Di Lingkungan Lembaga, Ombudsman Beserta Pihak Hukum Telusuri Dugaan Tersebut
MutiaraindoTV, Kupang - Nusa Tenggara Timur. Dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Jurusan Teknik Sipil, Dian E. W Johannis ST., M.Eng dan juga beberapa Dosen Administrasi Jurusan akhirnya ditelusuri oleh Ombudsman Republik Indonesia. Jumat, 06 Desember 2019.
Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton, S.H. saat dikonfirmasi melalui via Telepon celularnya mengatakan, saat ini Timnya sudah melakukan proses penelusuran dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh Kajur Teknik Sipil tersebut.
"Keluhan FS salah seorang Siswa dan juga Wisudawan lembaga tersebut ditindaklanjuti oleh Ombudsman, Polisi Resort Kupang Kota, Inspektorat Kota, TNI beserta Team yang tergabung dalam Team Saber Pungli Kota sedang melakukan pemeriksaan di Lembaga PNK. "Ungkap Darius.
Terkait sanksi dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh Kajur Teknik Sipil lanjut Darius, pihaknya bersama Team yang tergabung dalam Team Saber Pugli masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kebenaran tersebut.
"Oh ia, hari ini kami yang bergabung di Team Saber Pungli sudah klarifikasi pungutan tersebut ke Politeknik Negeri Kupang, dan akan ditelaah oleh tim apakah termasuk pungli atau tidak. "Tandas Darius.
Diketahui total wisudawan pada tanggal 30 lalu sebanyak 209 orang Wisudawan dan semua diharuskan untuk mengumpulkan uang saat seminar proposal, ujian tugas akhir dan juga pada saat yudisium.
Saat seminar proposal calon Wisudawan diharuskan mengumpulkan uang sebesar Rp. 500 ribu rupiah, Rp. 500 ribu rupiah saat ujian Tugas Akhir, dan Rp. 250 ribu rupiah. Saat yudisium bahkan ada juga Siswa yang diminta membelikan Handphone baru, untuk salah seorang Dosen di bagian Administrasi Teknik Sipil. (Alden)
