• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Soal Pemadaman Listrik Lampung, Kepala Ombudsman: Kemarau Kurang Debit Air, Hujan Alasan Sampah, Kapan Selesainya?
PERWAKILAN: LAMPUNG • Rabu, 27/02/2019 •
 
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf. (Foto by: Dok. Ombudsman RI Perwakilan Lampung)

BANDAR LAMPUNG, duajurai.co - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung kembali melakukan pemadaman listrik secara bergilir. Hal itu karena permasalahan di PLTA Way Besai, dan tiga pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), yakni PLTMG Sutami, PLTMG New Tarahan, dan PLTMG Mobile Power Plan (MPP) Tarahan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Ombudsman Lampung Nur Rakhman Yusuf mengatakan, pemadaman listrik karena defisit daya akibat permasalahan pembangkit adalah kejadian yang selalu berulang. Mestinya, PLN dapat mengantisipasi persoalan tersebut.

"Jangan sampai pada saat kemarau beralasan kurang debit air, dan pada musim hujan beralasan sampah di waduk PLTA. Terus, kapan mau selesainya?" kata Nur kepada duajurai.co di kantornya, Rabu, 27/2/2019.

Menurutnya, jika ada komitmen kuat dari pihak PLN, maka persoalan pemadaman listrik pasti bisa diselesaikan. Dia mengambil contoh saat mantan Dirut PLN Dahlan Iskan memproklamirkan tidak ada pemadaman, ternyata mereka bisa melakukannya.

"Sempat tidak ada pemadaman, walaupun hanya sesaat. Sebab, setelah itu kembali ada pemadaman. Artinya, mereka sebetulnya bisa," ujarnya.

Soal pemeliharaan jaringan yang kerap disampaikan pihak PLN sebagai dalih pemadaman, Nur punya pandangan lain. Baginya, pemeliharaan jaringan tersebut sama seperti orang yang punya kendaraan. Bila kendaraan hendak diservis, maka dialokasikan pada waktu senggang, atau kendaraan sedang tidak dibutuhkan.

"Begitu pula saat pemeliharaan yang memadamkan listrik, maka mestinya melihat situasi. Sehingga, tidak menghambat aktivitas masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, PT PLN Unit Induk Distribusi Lampung menonaktifkan sementara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Way Besai di Lampung Barat. Penonaktifan tersebut karena bendungan banyak sampah akibat longsor di kawasan hulu PLTA Way Besai. Sampah-sampah yang hanyut itu membuat air di bendungan Way Besai menjadi keruh.(*)


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...