• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Sidak di Pelabuhan Batu Ampar, Kepala Ombudsman Kepri: Sangat Tidak Layak bagi Penumpang
PERWAKILAN: KEPULAUAN RIAU • Senin, 09/05/2022 •
 
Sidak di Pelabuhan Batu Ampar, Kepala Ombudsman Kepri: Sangat Tidak Layak bagi Penumpang

BatamNow.com - Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Lagat Parroha Patar Siadari menegaskan bahwa Pelabuhan Batu Ampar sangat tidak layak untuk penumpang.

Hal tersebut disampaikan Lagat usai inspeksi mendadak (sidak) bersama Direktorat Litbang Kementerian Perhubungan di Pelabuhan Batu Ampar, hari ini, Sabtu (30/04/2022).

"Secara keseluruhan kita lihat, pada intinya pelabuhan ini sangat tidak layak. Terutama fasilitasnya tidak memadai sebagai pelabuhan penumpang," jelas Lagat ke BatamNow.com.

Dalam tugas mengawasi penyelenggaraan Pelayanan Publik, Kepala Ombudsman Kepri itu menegaskan fasilitas pelayanan penumpang di pelabuhan harus dipenuhi sebagaimana telah diatur dalam perundang-undangan karena berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan.

Dari sidak itu, Lagat menemukan beberapa kesemrawutan kondisi pelayanan calon penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar. Khususnya dari mulai kedatangan, parkir hingga check-in keberangkatan. Ditambah dengan jumlah penumpang yang membeludak, ditaksir ribuan orang.

"Parkirnya tidak layak, ruang tunggu sebelum check in itu letaknya di luar, beberapa toiletnya airnya habis," terangnya.

Sebelum pemeriksaan tiket, para calon penumpang yang jumlahnya ribuan orang di hari ini, harus menunggu di luar hanya berlindungkan teratak bukan ruang tunggu.

"Nah yang tidak nyaman itu ketika dari luar terminal mau pengecekan tiket masuk, pemeriksaan X-ray, sampai check in yang ruangannya sangat tidak memadai sehingga semrawut semuanya,"imbuhnya.

Pemeriksaan barang milik calon penumpang pun dia sebut hanya seadanya.

"Pemeriksaan barang tidak maksimal. Apakah barang itu barang yang dilarang keluar atau gimana, agak sulit memantau. Tadi sudah kita ingatkan petugas bea dan cukai," jelasnya.

Sementara untuk loading calon penumpang ke kapal, tambah Lagat, pelayanannya sudah bagus karena sudah wajib menggunakan bus.

"Jadi penumpangnya tidak jalan dari terminalnya ke kapal. Dia wajib naik mobil dan di-drop rapi tadi memang. Ambulans juga ada bagi mereka yang harus mendapatkan pertolongan pertama," katanya.


Minta Menhub Evaluasi Ulang Pelabuhan Batu ampar untuk Penumpang

Soal pelayanan penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar yang menyalahi standar ini, Lagat sudah berulang kali memberikan saran ke BP Batam. Semata-mata demi keselamatan, namun tak direspons dan kesemrawutannya berlangsung hingga sidak hari ini.

"Nanti akan kita minta juga agar Menteri Perhubungan (Menhub) mengevaluasi ulang penggunaan pelabuhan ini sebagai pelabuhan penumpang Pelni," tukasnya.

Memang Pelabuhan Batu Ampar itu seyogianya sebagai pelabuhan kargo. Tapi menurut Lagat, tetap saja fasilitas pelayanan penumpang harus dipenuhi ketika dipakai juga untuk pelabuhan penumpang.

"Apa sih kerja BP Batam, pelabuhan 'kan memang punya mereka. Dulu mereka meminta agar Pelni singgah di Batam karena kebutuhan masyarakat, ya standarnya dilengkapi juga dong," tegasnya.

Kalaupun BP Batam masih belum sanggup melengkapi fasilitas sesuai standar kepelabuhanan, Lagat menyarankan Pelni jangan bersandar dulu di Kota Batam.

"Lebih bagus seperti itu daripada mengancam keselamatan penumpang," ujarnya.

Informasi yang diterima Lagat, kapal milik Pelni akan berpindah sandar ke Pelabuhan Bintang 99 yang bersebelahan dengan Pelabuhan Batu Ampar. Rencananya mulai Mei 2022 dan itu untuk sementara.

"Pelabuhan Bintang 99 'kan punya swasta, jangan nanti dikutip lagi uang pass masuk dan segala macam. Jadi kita akan pastikan kalau ini dialihkan, standar-standarnya itu harus diterapkan tanpa penambahan biaya,"tegasnya.

Menurut dia, kondisi fasilitas di Pelabuhan Bintang 99 pun hampir sama saja karena memang adalah pelabuhan kargo bukan pelabuhan penumpang.

Karena penggunaan Pelabuhan Bintang 99 sifatnya sementara, Lagat meragukan pengelolanya akan memenuhi fasilitas sesuai standar untuk pelayanan penumpang.

"Apakah pengelola Pelabuhan Bintan 99 mau adakan fasiltas seperti itu? Kalau nggak ada untungnya, mana mungkin mereka mau mengadakan fasilitas itu. Seperti itu saja logika berpikirnya,"bebernya.

Lagat berencana melakukan sidak lagi untuk memastikan kesiapan Pelabuhan Bintang 99 yang rencananya digunakan sementara waktu melayani penumpang Pelni.

"Akan kita analisis ini data primer dan data sekundernya, kita telaah secara normatifnya. Nanti akan kita rekomendasikan apakah Pelabuhan Bintang 99 itu sudah layak untuk sementara," jelasnya.

Lagat menegaskan, BP Batam sebagai penanggung jawab kepelabuhanan tak boleh seolah lepas tangan dan wajib memastikan terpenuhinya standar pelabuhan yang akan digunakan penumpang, baik di Pelabuhan Batu Ampar maupun di Pelabuhan Bintang 99 nantinya. 

 





Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...